Halaman

Kamis, 29 September 2011

Hubungan Individu, Keluarga dan Masyarakat

Individu merupakan ciptaan Tuhan YME yang sangat berharga dan sangat mulia. Kerena, setiap individu adalah ciptaan yang mempunyai perasaan dan rasio (logika / akal budi) yang tidak dimiliki oleh ciptaan-Nya yang lain. Individu pun merupakan makhluk sosial yang tidak dapat mengerjakan segala sesuatu pekerjaannya sendiri. Maka dari itu setiap individu membutuhkan bersosialisasi dengan individu yang lainnya. Sosialisasi individu juga mempunyai dua tipe (jenis) yaitu; formal dan informal (tidak formal). Sosialisasi Formal biasanya setiap individu bersosialisasi melalui lembaga-lembaga yang berwenang seperti, di sekolah atau pendidikan militer. Sedangkan sosialisasi informal biasanya setiap individu yang bersosialisasi dalam lingkup keluarga, teman, maupun kelompok-kelompok sosial. (http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisasi)

Keluarga merupakan kumpulan dari individu yang di hubungkan melalui pertalian darah, terdapat ikatan, kewajiban, maupun tanggung jawab antar individu. Mengapa keluarga itu terbentuk? Karena setiap individu adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, maka dari itu terbentuklah sebuah keluarga. Setiap anggota keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak berkomunikasi berperan sebagai peran sosial. 

Masyarakat merupakan kumpulan individu yang membentuk banyak kumpulan keluarga. Dari kumpulan keluarga yang menjadi kesatuan tersebut, maka terciptalah suatu kebudayaan, norma-norma maupun adat istiadat.  Karena terciptanya kebudayaan, norma-norma maupun adat istiadat; itu menjadi suatu ciri khas dari suatu kumpulan-kumpulan individu yang menjadi kumpulan-kumpulan keluarga sehingga menjadi kumpulan yang sangat besar yaitu masyarakat.